pengukuran silinder

Pengukuran Tabung Silinder.
Prosedur penguuran
  Bersihkan kembali tabung-tabung silinder.
  Ukur  diameter  asli  tabung  silinder  dengan  mistar  sorong  pada  bagian  bawah/  bagian
      yang tidak terkena gesekan cincin torak ).  
      
  Pasang  alat  pembaca  pengukur  tabung  silinder  pada  tangkai  sampai  jarum  dial
      bergerak kurang lebih 0,10 mm. (lihat gambar bawah).
       
 Pilih  dan  pasangkan  batang  pengukur/  cincin  pada  kaki  pengukur  dial,  sesuai  dengan
     besar  diameter  asli  silinder.  Hasil  pengukuran  dengan  mistar  sorong  untuk  ukuran
     selain kelipatan 5 tambahkan ring penambah contoh: Untuk diameter 77 mm gunakan
     batang 75 mm ditambah ring 2 mm. 
     
  Setkan dial indikator pada mikrometer sesuai dengan diameter asli.
Informasi:
  Panjang  ukuran  batang  pengukur  tabung  silinder  yang  dipasang  tidak  sesuai  dengan
      harga seharusnya, maka perlu dikalibrasi/diset lagi (lihat gambar).
  Set  /  kalibrasi  mikrometer  pada  ukuran  yang  sesuai  (0,  25,  50,  75,  atau  100  mm)
      dengan  memakai  alat  pengubah  yang  ada  pada  kotak  mikrometer.Jika  sudah  pas,
      setel  mikrometer  pada  ukuran  diameter  asli  (lihat  gambar),  posisi  pengukur  tabung
      silinder dan mikrometer harus tegak lurus (supaya hasil akurat)
  Set/kalibrasi  dial  pengukur  tabung  silinder  dengan  memutar  rumah  (dari  plastik
      bagian  luar)  pada  posisi  nol  (0),  jika  sudah  maka  alat  siap  digunakan  untuk
      pengukuran.
  Supaya  hasil  pembacaan  hasil  pengukuran  benar,  harus  diperhatikan  arah  putaran
      jarum,  jika  alat  pengukur  tabung  silinder  dilepas  dari  mikrometer,  maka  jarum  akan
      bergeser dari posisi nol ke posisi yang baru (yang lebih besar nilainya).
      Pada  waktu  pengukuran  tabung  silinder  posisi  alat  pengukur  juga  harus  tegak
      lurus/atau geser-geser alat pengukur dan dapatkan hasil yang terkecil. 

1) Posisi Pengukuran.
        
2) Bagian-bagian pengukuran.  
       

Ketirusan adalah selisih hasil pengukuran terbesar dikurangi hasil pengukuran terkecil dari
satu posisi pengukuran X atau Y saja.
Contoh: X1 – X2, X2  -  X3, X3 – X2, X2 – X1.   Y1 – Y2, Y2  -  Y3, Y3 – Y2, Y2 – Y1.
Kelonjongan/keovalan adalah selisih + hasil pengukuran dari 2 posisi pengukuran X dan Y
pada 3 posisi.
Contoh: X1 – Y1, X2 – Y2, X3 – Y3 atau sebaliknya
Batas ketirusan/kelonjongan maks kurang lebih 0,08 – 0,10 mm.
Contoh keausan: 
Dengan bertambahnya umur pemakaian suatu motor akan mengakibatkan keausan pada
permukaan luncur tabung silinder. Sehingga ruang kompresi tidak rapat lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kode Kedipan MIL pada Mio GT

Cara Memeriksa Sudut Dwell Dengan Dwell Tester

Perbaikan Kepala Silinder dan Mekanisme Katup