AIR RADIATOR (RADIATOR COOLANT)


AIR RADIATOR (RADIATOR COOLANT)
Radiator merupakan penukar panas yang berfungsi untuk mendinginkan cairan yang akan dialirkan melewati sistem sirkulasi pendingin mesin. Mekanisme kerja radiator adalah mengalirkan air/coolant dengan memanfaatkan pompa air yang mengalirkan air ke mesin dimana air selanjutnya akan mendinginkan mesin dengan mengaliri jalur sekitar silinder mesin, lalu kembali ke thermostat. Radiator banyak dijumpai pada mesin motor maupun mobil. Pada mobil, radiator merupakan salah satu komponen penting pada mesin pendingin mobil.

Apabila cairan/coolant di dalam radiator kurang, maka mesin kendaraan dapat mengalami overheat/panas berlebih yang mengakibatkan mesin mogok. Selama mesin dihidupkan, sirkulasi cairan pendingin mengalir terus-menerus. Hal ini terjadi untuk menjaga suhu mesin agar tidak terlalu tinggi atau rendah. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memilih air atau coolant radiator yang akan digunakan.
Pada umumnya, pengendara mobil lebih menyukai menggunakan air biasa sebagai coolant radiator. Tapi ternyata, air biasa tidak efektif untuk digunakan karena air cepat mencapai titik didih sehingga dikhawatirkan akan memunculkan gelembung penyebab korosi atau karat pada mesin. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk menggunakan coolant khusus radiator. Coolant radiator yang baik adalah yang mengandung glycol dan propylene. Glycol berfungsi menaikkan titik didih serta dan menurunkan titik beku coolant tersebut, sedangkan propylene sebaiknya yang memiliki konsentrat antara 20% hingga 50%. Untuk mengetahui kandungan tersebut ada di dalam coolant atau tidak, anda dapat menggunakan refraktometer

Jenis cairan pendingin (engine collant)
a. Air Biasa
Meskipun air biasa tidak efektif dijadikan sebagai coolant radiator, tapi air biasa masih juga menjadi pilihan orang-orang pada umumnya. Alasan pemilihannya sederhana, karena murah dan mudah di dapatkan. Air biasa memiliki titik didih yang rendah sehingga memiliki sistem pendingin yang kurang baik dan juga dapat menyebabkan terjadinya korosi/karat karena membentuk gelembung ketika mendidih.
b. Coolant Radiator
Coolant radiator efektif untuk digunakan karena bisa langsung dipakai. Jadi, tidak perlu di encerkan lagi. Selain itu, coolant radiator memiliki titik didih yang tinggi yaitu sekitar 118°C. Tetapi, kekurangannya adalah anda harus mengeluarkan budget yang lumayan mahal dibanding pilihan pertama karena harga per galon nya adalah Rp 23.900 dengan isi 3,875 liter, padahal kebutuhan mencapai 2 galon.
c. Radiator super coolant
Radiator super coolant juga merupakan alternatif lainnya. Namun, jenis ini masih terbilang kurang efisien juga karena cairannya harus terlebih dahulu diencerkan dengan air. Pengenceran dapat dilakukan dengan perbandingan 50:50. Di samping itu, cairan ini memerlukan 3 liter, dengan campuran 3 liter air. Tetapi kelebihan menggunakan cairan ini adalah memiliki titik didih yang tinggi, yaitu 130°C.
d. Antifreeze dan Coolant Protector
Antifreeze dan coolant protector biasa juga untuk cairan radiator. Hampir sama dengan super coolant yaitu harus diencerkan terlebih dahulu. Tetapi, untuk penggunaan jenis ini harus menyesuaikan iklim. Untuk iklim tropis, memakai perbandingan 50:50. Jenis ini bisa menahan panas hingga 128°C. Harga yang ditawarkan Rp 100.000/kemasan dimana setiap kemasan berisi 1 Liter. Sebenarnya tidak masalah jika tidak menggunakan jenis ini karena Indonesia merupakan negara tropis yang sebenarnya tidak terlalu memerlukan anti-freeze.
setelah melihat beberapa perbandingan cairan radiator di atas, maka anda dapat memilih cairan radiator yang akan anda gunakan untuk mobil anda. Tetapi, jika anda menginginkan yang terbaik, saya bisa menyarankan anda untuk memilih cairan radiator dengan kriteria sebagai berikut:
1.        Adanya kandungan glycol. Seperti yang saya jelaskan di atas, glycol berfungsi untuk meningkatkan titik didih dan menurunkan titik beku.
2.       Adanya propylene dengan konsentrasi 20-50% yang dapat diketahui menggunakan alat refraktometer.
3.       Memiliki titik didih yang cukup tinggi sehingga kerja radiator bisa lebih lama dan optimal.
4.       Tidak menimbulkan karat atau korosi dan endapan pada saluran pendingin.

Cara Merawat Radiator
Sebenarnya tidak masalah menggunakan cairan mana saja untuk radiator karena kembali lagi pada perawatan dari Radiator itu sendiri. Apabila radiator di rawat dengan baik, seharusnya cairan apa pun yang digunakan akan tetap baik. Namun, sebaiknya tetap menghindari cairan yang tidak efektif seperti air biasa karena memiliki resiko yang tinggi untuk merusak radiator. Cara paling mendasar untuk merawat radiator adalah dengan menguras radiator secara teratur sehingga sistem pendinginan mesin dapat bekerja optimal. Satu hal juga yang perlu diperhatikan adalah ketika mengganti cairan radiator. Jika proses mengganti radiator tidak benar, maka akan menimbulkan masalah, seperti coolant atau cairan yang dapat menimbulkan kurang efektifnya pendinginan mesin serta air radiator yang panas kemungkinan dapat tersembur keluar.

 

Cara Mengganti/Mengisi Cairan Radiator

Untuk melakukan penggantian cairan radiator, pertama-tama anda harus yakin terlebih dahulu apakah kondisi permukaan coolant atau cairan sudah low/dibawah garis paling bawah atau belum. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan dengan memeriksa kondisi mobil setiap akan dikemudikan. Penutup mesin mobil avanza anda dapat dibuka kemudian lihat kondisi coolant yang ada di dalam tabung reservoir. Apabila coolant sudah low, maka dapat dilakukan penggantian coolant. Selain itu, ciri-ciri radiator kekurangan cairan juga dapat ditunjukkan dengan adanya asap yang dikeluarkan akibat overheat mesin atau dapat juga dilihat pada panel indikator temperatur yang etrdapat pada dashboard belakang kemudi.

Jika radiator sudah kekurangan cairan, maka pengisian cairan dapat dilakukan sebagai berikut:
1.       Pertama-tama diamkan radiator sejenak. Jangan mengisi radiator dalam keadaan panas.
2.       Siapkan radiator coolant yang baru, radiator flush, wadah penampung, serta kunci pembuka baut cairan radiator dan pembuka baut pembuangan yang terdapat di bawah. Radiator flush berfungsi mengatasi kotoran atau karat yang menempel di radiator maupun di waterjacket mesin.
3.        Buka baut cairan radiator perlahan-lahan, setelah itu buang airnya sekitar 300 ml melalui pembuangan yang ada di bagian bawah.
4.       Kencangkan kembali baut pembuangan, lalu aliri radiator flush melewati lubang masuk di bagian atas.
5.       Pasang tutup radiator, lalu hidupkan mesin sekitar 10 menit agar saluran pendinginnya bersih.
6.       Metikan kembali mesin, lalu tunggu mesin sampai dingin. Setelah itu, buang kembali air radiator coolant melalui lubang pembuangan.
7.        Pasang kembali baut lubang pembuangan, lalu isi radiator dengan radiator coolant nya sampai penuh dan jangan lupakan untuk mengisi tabung reservoir juga.
8.        Hidupkan kembali mesin sehingga coolant dapat memenuhi seluruh bagian radiator. Jika belum merata, tambahkan lagi coolant nya hingga penuh.
9.        Buka tutup bleeding udara sampai coolant keluar sehingga tidak ada gelembung udara yang muncul di sistem.
10.   Sebaiknya menggunakan coolant yang sesuai dengan mobil anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kode Kedipan MIL pada Mio GT

Cara Memeriksa Sudut Dwell Dengan Dwell Tester

Perbaikan Kepala Silinder dan Mekanisme Katup