Jenis jenis Minyak Rem


                                                                  Jenis jenis Minyak Rem


Minyak rem (brake fluid) merupakan cairan yang digunakan pada sistem rem hidrolik. Minyak rem ini digunakan untuk meneruskan tenaga dari pengemudi saat menginjak pedal rem ke bagian-bagian sistem rem diroda-roda (silinder roda atau kaliper).
Saat proses pengereman berlangsung maka akan timbul panas pada minyak rem. Ketika pengemudi menginjak pedal rem maka minyak rem akan ditekan atau dikompresikan oleh master silinder.
Akibat minyak rem dikompresikan ini maka akan meningkatkan tekanan minyak rem dan temperaturnya. Seperti yang kita ketahui bahwa terdapat dua jenis fluida yaitu gas dan cair, dimana fluida cair akan bersifat dapat dikompresikan sedangkan fluida gas tidak dapat dikompresikan.
Apabila titik didih minyak rem rendah maka minyak rem dapat berubah menjadi gas ketika dikompresikan oleh master silinder karena peningkatan temperatur. Ketika terjadi perubahan wujud menjadi gas maka akan berakibat terjadi kegagalan pengereman karena gas tidak dapat dikompresikan sehingga tekanan dari pedal rem tidak akan diteruskan ke sistem di roda-roda.

Ada tiga macam cairan rem secara umum yakni :
1.   DOT 3 & 4    :    Cairan erm berdasarkan etilglikol yang masih umum digunakan. Bersifat racun, korosif, mengabsorbsi air dan merusak cat
2.   DOT 5           :    Cairan rem berdasarkan oli silicon yang baru dipasarkan  sebagai pengganti DOT 3 & 4 yang bersifat anti karat.
3.   LHM & LHS :   Liquid Hydraulic Mineral Cairan rem yang digunakan pada kendaraan citroen.
Jenis, harga, dan dan merk minyak rem atau yang sering dikenal dengan brake fluid untuk mobil memanglah sangat bervariasi. Tidak heran jika banyak orang yang pada akhirnya justru malah bingung untuk menentukan jenis minyak rem yang mana yang paling bagus dan tepat untuk kendaraannya.
Lantaran sudah banyak kendaraan yang menggunakan transmisi otomatis (automatic), termasuk jenis-jenis mobil sejuta umat sperti xenia dan avanza, maka kinerja rem akan semakin banyak dan intensitas pergantian minyak rem pun akan sering dilakukan oleh pemilik mobil.
Karena fungsinya yang sangatlah vital, memilih minyak rem untuk mobil pun tidak boleh sembarangan. Anda benar-benar harus menyesuaikan dengan spesifikasi atau jenis mobil anda dengan spesifikasi minyak rem yang dibutuhkan oleh mobil anda.
Sejumlah pabrikan biasanya menyarankan konsumennya untuk memilih minyak rem tipe DOT 3, tetapi ada pula pabrikan yang menyarankan konsumennya untuk memakai minyak rem tipe DOT 4, agar bisa mendapatkan performa kendaraan yang lebih baik.
Saat anda membeli mobil baru maupun mobil yang bekas cobalah untuk mengecek buku manual yang disediakan. Sebab segala informasi yang anda butuhkan biasanya tertera dengan detail di manual book tersebut. Termasuk jenis minyak rem seperti apa yang cocok untuk mobil anda.
Produk yang direkomendasikan oleh pabrik biasanya sudah disesuaikan oleh performa kendaraan agar dapat menjaga kinerja pengereman dalam kondisi yang prima. Lalu kapan waktu untuk melakukan pergantian minyak rem pada mobil anda yang benar? Umumnya pergantian minyak rem dilakukan setiap 2 tahun sekalai atau ketika kendaraan anda telah menempuh jarak sejauh 40.000 km. Sementara itu, kode DOT (Departemen of Transportation) yang ada pada setiap produk minyak rem ternyata mewakili kode standart internasional yang terdiri dari DOT 3, DOT 4, DOT 5.1 hingga DOT 5.

Berikut ini adalah 4 jenis minyak rem berdasarkan spesifikasinya :

1. DOT 3
DOT 3 adalah jenis minyak rem yang menggunakan bahan glikol eter. Bagi industri minyak rem, glikol eter adalah material yang paling ekonomis.
2. DOT 4
DOT 4 adalah jenis minyak rem bermaterial glikol etr yang ditambahkan ester borat sebagai aditif. Ester borat dapat membantu memperbaiki beberapa sifat minyak rem sperti meningkatkan titik basah didih dan kering. DOT 4 lebih stabil dan memiliki titik didih yang tinggi.
Tetapi begitu cairan mulai menyerap air, titik didih minyak rem DOT 4 akan jatuh secara drastis dan lebih cepat dari pada minyak rem DOT 3. Menurut standart FMVSS116, DOT 4 memiliki titik didih kering minimum 230 derajat celcius dan titik didih basah minimum 155 derajat celcius.
3. DOT 5.1
DOT 5.1 merupakan jenis minyak rem yang sering disebut dengan DOT 4 Plus atau Super DOT 4. Jenis minyak rem ini merupakan jenis minyak rem berbasis glikol eter yang memiliki standart performa DOT 5. Minyak rem DOT 5.1 memiliki struktur kimia yang sama dengan minyak rem DOT 4, sehingga minyak rem ini dapat langsung dica,purkan dengan minyak rem jenis DOT 3 dan DOT 4.
4. DOT 5
DOT 5 merupakan minyak rem dengan jenis yang berbeda dari minyak rem yang lain karena berbahan dasar dari cairan silikon. Minyak rem jenis ini sangatlah unggul dalam sistem pertahanan terhadap korosi dan nilai titik didih yang tinggi. Hal ini disebabkan karena DOT 5 tidak menyerap air.
DOT 5 sering digunakan pada kendaraan militer yang disimpan bertahun-tahun tanpa pemeliharaan dan harus dapat langsung digunakan pada saat dibutuhkan. Hingga kini, cairan silikon tidak digunakan pada mobil karena ada dua alasan yang utama :
  • Kelarutan udara yang rendah, yang dapat menyebabkan rem menjadi membal.
  • Tidak menyerap air, hal ini membuat air yang masuk kesistem dapat bersifat korosif dan dapat membeku pada temperatur rendah atau mendidih pada temperatur yang tinggi.
Jika semakin tinggi angka DOT-nya, maka akan semakin tinggi pula kemampuan minyak rem untuk menghadapi suhu kerja yang sangat ekstrim. Oleh sebab itu, minyak rem DOT 5 biasanya digunakan pada mobil balap. Meskipun memiliki ketehanan yang sangat dahsyat, minyak rem dengan DOT tinggi biasanya memiliki kemampuan menangkap air yang juga semakin tinggi atau bersifat higroskopis.
Selain ditinjau dari DOT-nya, anda juga perlu mempertimbangkan kandungan bahan dari minyak rem tersebut. Umumnya dipasaran ada 2 jenis minyak rem yang di jual, yakni glycol-based dan silikon-based. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun minyak rem dengan kandungan glycol yang paling banyak dipakai karena dianggap lebih mampu melindungi sistem pengereman dibanding yang silikon.
 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kode Kedipan MIL pada Mio GT

Cara Memeriksa Sudut Dwell Dengan Dwell Tester

Perbaikan Kepala Silinder dan Mekanisme Katup